Kamis, 29 Januari 2015

Wanita karier? No!

Terkadang sebagai perempuan rasa itu kembali muncul. Saya memang sudah berazzam untuk mengutamakan keluarga diatas amanah kantor. Tapi manusiawi menurut saya kalau terkadang ada kepuasan batin yang perlu dicukupkan terkait karier. Saya bukan wanita karier tapi ingin sedikit bersikap profesional dengan pekerjaan di kantor. Saya juga ingin bermakna di pekerjaan saya. Saat ini rasanya pengen punya kendaraan sendiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Karena terkadang ada saatnya amanah kita berbeda. Dan saya ingin bermakna dalam pekerjaan saya. Sedikit saja, karena sedari awal saya pun sudah merelakan sedikit demi sedikit untuk memupuskan beberapa harapan saya tentang pekerjaan kantor. Saya pun tidak akan melampaui apa yang sudah kita bagi: saya fokus "rumah dan anak2" dan antor bukan menjadi fokus saya. Okey. Saya setuju. Tapi izinkan saya untuk sedikit bisa merasakan yang mereka rasakan: bermakna dalam kantornya.

Saya akhirnya merasakan juga sakit ini. Sederhana sekali. Saya hanya ingin ada sedikit keseimbangan itu. Disaat saya memupuskan angan-angan saya sebelumnya dan saya bekerja dibalik bayang seseorang. Ya, saat ini saya merasa bekerja dibalik bayangan seseorang. Kalau begini terus, rasanya pengen kuliah lagi saja. Mungkin ini karena saya lagi kangen kuliah. Kangen dengan rutinitas kampus dan kangen aroma sebagai mahasiswi. Saya ingin kuliah dengan mengajak keluarga kecil besar saya (sekarang kan sudah 3 anak jadi ber5 bukan bilangan keluarga kecil lagi ya?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NHW Tahap Ulat: Pekan 6

Lalu kisah kami pun berlanjut... Hallow di Pekan 6 Tahap Ulat. Alhamdulillah semakin menuju ujung tahap ulat nih. Judul besarnya adalah maka...